Postingan kali ini akan membahas Time Skips dalam anime. Namun, sebelum itu bagaimana kabar kalian ? orang-orang yang telah menyaksikan Cinta Sepuluh Ribu Tahun milik Dewi Artemis. Buat yang belum nonton movie Danmachi : Orion no Ya dan tidak ingin kena spoiler silahkan langsung lompat ke paragraf selanjutnya hehe. Sebelum masuk ke topik utama yakni Time Skips, mimin ingin sedikit bicara mengenai movie ini. Ehem, mimin agak terharu tapi tidak sampai berlinang air mata seperti saat mimin nonton Kaori atau Violet hehe. Mungkin karena karakter Artemis ini kurang melekat di hati mimin kali ya, soalnya Artemis belum memiliki banyak momen yang moe, ehm maksut mimn belum banyak memiliki momen yang berharga dan dapat diingat penonton. Momen yang good dari Artemis itu menurut mimin saat dansa dengan Bell di bawah sinar rembulan dan saat mengucapkan "Ayo menjalani cinta sepuluh ribu tahun" setelah kematiannya. Kalau saja Artemis lebih banyak memiliki moment indah mungkin mampu membuat mimin berlinang air mata hehe. Movie ini juga menjadi pengantar yang bagus dan tepat untuk menyambut Season kedua yang akan rilis pada 13 Juli tahun ini. Oke kita masuk ke topik utama hari ini.
Time Skips, apa itu Time Skips? ya kalo kita terjemahkan dalam bahasa persatuan kita akan memiliki arti "melewati waktu". Dalam anime / manga / novel time skips ini hampir selalu ada. Time skips bisa hanya berupa si protagonis berangkat ke sekolah tanpa memperlihatkan perjalanannya (dari rumah -skip- sampai di sekolah ) atau latihan bertahun-tahun agar menjadi kuat, proses latihannya pun diskip. Time skips adalah sebuah kebutuhan menurut mimin, yang paling kelihatan adalah tokoh-tokoh dapat mengalami perkembangan secara fisik atau karakter. Kurus jadi kekar atau sebaliknya, lemah jadi kuat atau sebaliknya, jahat menjadi baik atau sebaliknya, berjenggot, botak, hamil dan lain lain. Time skips menjadi jalan untuk tokoh mengalami perubahan baik secaras signifikan atau tidak. Time skips juga berguna untuk mempersingkat cerita, contohnya adalah seperti protagonis berangkat dan berlatih menjadi kuat, cerita akan menjadi lebih rapi dan tidak bertele-tele. Tugas lainnya time skips adalah untuk mencapai ending, beberapa ending cerita mungkin hanya dapat dicapai dengan time skips, contoh Boku dake ga Inai Machi time skips dipergunakan untuk mencapai ending dimana Fujinuma Satoru bertemu kembali dengan Katagiri Airi (mungkin malah pertemuan pertama kali karena masa depan telah diubah oleh Satoru).
Time skips dalam Naruto memperlihatkan perkembangan baik dari tokoh maupun cerita. Karakter naruto menjadi semakin dewasa dari segi fisik dan sikap ini terjadi hampir pada setiap tokoh di sana. Cerita juga semakin berkembang karena perubahan tokoh membawa cerita yang berbeda-beda dan semakin luas. Sedikit berbeda dengan time skips di Fairy Tail, pada time skips Fairy Tail pertama yang berdurasi 7 tahun, tokoh-tokoh utama dari Fairy Tail tidak mengalami perkembangan fisik karena umur mereka terhenti saat menggunakan salah satu sihir suci. Namun, tokoh tokoh lain (yang tidak berada di Tenroujima saat itu) tetap mengalami perubahan, contoh Romeo yang sudah dewasa dan menguasai sihir api. Mungkin yang diincar Hiro Mashima di sini adalah kesempatan untuk menampilkan tokoh baru, Sting dan Rogue adalah tokoh yang menjadi pusat perhatian setelah time skips ini, karena akan sedikit monoton bila orang-orang kuat ada di satu generasi yang sama. Dengan time skips ini membuat pengenalan tokoh baru menjadi lebih segar.
Contoh lain dari time skips yang bagus adalah Dragon Ball, time skip di anime ini sederhana namun sangat cocok. Time skips yang beberapa kali muncul adalah time skips latihan untuk menjadi lebih kuat dan time skips untuk menemukan musuh baru. Alur Dragon Ball kalau kalian memperhatikan sebernarnya cukup sederhana : time skips untuk berlatih, kemudian time skips setelah mengalahkan musuh. Goku menjalani latihan untuk melawan Picolo => Goku menang kemudian time skips => Goku mempunyai anak lalu bertarung melawan Raditz, Goku menang lalu latihan untuk melawan Vegeta, Goku menang lalu time skips lalu Freezer lalu time skips lalu Cell lalu time skips lali Majin Buu lalu time skips lalu Goku punya cucu, kemudian datang beerus. Kurang lebih time skips dari Dragon Ball seperti itu sederhana namun selalu segar karena tokoh dan cerita selalu memulai babak baru, petualangan baru, musuh baru, dan tentu saja warna rambut baru eh maksutnya mode super saiyan baru hehe :v.
Jadi seni dari time skips sangat diperlukan untuk membangun sebuah kisah. Konsep time skips sama seperti saat seniman mengukir sesuatu, dia menghilangkan bagian tertentu agar bagian lainnya nampak indah. Dengan time skips sebuah kisah dapat menemukan potensi-potensi yang dapat dikembangkan.
Time Skips, apa itu Time Skips? ya kalo kita terjemahkan dalam bahasa persatuan kita akan memiliki arti "melewati waktu". Dalam anime / manga / novel time skips ini hampir selalu ada. Time skips bisa hanya berupa si protagonis berangkat ke sekolah tanpa memperlihatkan perjalanannya (dari rumah -skip- sampai di sekolah ) atau latihan bertahun-tahun agar menjadi kuat, proses latihannya pun diskip. Time skips adalah sebuah kebutuhan menurut mimin, yang paling kelihatan adalah tokoh-tokoh dapat mengalami perkembangan secara fisik atau karakter. Kurus jadi kekar atau sebaliknya, lemah jadi kuat atau sebaliknya, jahat menjadi baik atau sebaliknya, berjenggot, botak, hamil dan lain lain. Time skips menjadi jalan untuk tokoh mengalami perubahan baik secaras signifikan atau tidak. Time skips juga berguna untuk mempersingkat cerita, contohnya adalah seperti protagonis berangkat dan berlatih menjadi kuat, cerita akan menjadi lebih rapi dan tidak bertele-tele. Tugas lainnya time skips adalah untuk mencapai ending, beberapa ending cerita mungkin hanya dapat dicapai dengan time skips, contoh Boku dake ga Inai Machi time skips dipergunakan untuk mencapai ending dimana Fujinuma Satoru bertemu kembali dengan Katagiri Airi (mungkin malah pertemuan pertama kali karena masa depan telah diubah oleh Satoru).
Time skips dalam Naruto memperlihatkan perkembangan baik dari tokoh maupun cerita. Karakter naruto menjadi semakin dewasa dari segi fisik dan sikap ini terjadi hampir pada setiap tokoh di sana. Cerita juga semakin berkembang karena perubahan tokoh membawa cerita yang berbeda-beda dan semakin luas. Sedikit berbeda dengan time skips di Fairy Tail, pada time skips Fairy Tail pertama yang berdurasi 7 tahun, tokoh-tokoh utama dari Fairy Tail tidak mengalami perkembangan fisik karena umur mereka terhenti saat menggunakan salah satu sihir suci. Namun, tokoh tokoh lain (yang tidak berada di Tenroujima saat itu) tetap mengalami perubahan, contoh Romeo yang sudah dewasa dan menguasai sihir api. Mungkin yang diincar Hiro Mashima di sini adalah kesempatan untuk menampilkan tokoh baru, Sting dan Rogue adalah tokoh yang menjadi pusat perhatian setelah time skips ini, karena akan sedikit monoton bila orang-orang kuat ada di satu generasi yang sama. Dengan time skips ini membuat pengenalan tokoh baru menjadi lebih segar.
Contoh lain dari time skips yang bagus adalah Dragon Ball, time skip di anime ini sederhana namun sangat cocok. Time skips yang beberapa kali muncul adalah time skips latihan untuk menjadi lebih kuat dan time skips untuk menemukan musuh baru. Alur Dragon Ball kalau kalian memperhatikan sebernarnya cukup sederhana : time skips untuk berlatih, kemudian time skips setelah mengalahkan musuh. Goku menjalani latihan untuk melawan Picolo => Goku menang kemudian time skips => Goku mempunyai anak lalu bertarung melawan Raditz, Goku menang lalu latihan untuk melawan Vegeta, Goku menang lalu time skips lalu Freezer lalu time skips lalu Cell lalu time skips lali Majin Buu lalu time skips lalu Goku punya cucu, kemudian datang beerus. Kurang lebih time skips dari Dragon Ball seperti itu sederhana namun selalu segar karena tokoh dan cerita selalu memulai babak baru, petualangan baru, musuh baru, dan tentu saja warna rambut baru eh maksutnya mode super saiyan baru hehe :v.
Jadi seni dari time skips sangat diperlukan untuk membangun sebuah kisah. Konsep time skips sama seperti saat seniman mengukir sesuatu, dia menghilangkan bagian tertentu agar bagian lainnya nampak indah. Dengan time skips sebuah kisah dapat menemukan potensi-potensi yang dapat dikembangkan.
0 Comments